Penyebab Bibit Tanaman Gagal Tumbuh dan Solusinya

Lahan Pertanian

Menanam bibit tanaman bagi sebagian orang memang seringkali dianggap sebagai aktivitas yang sederhana. Hanya tinggal tabur benih, siram air, lalu tunggu hingga tunas hijau muncul. 
Namun pada kenyataannya tak selalu semudah itu.

Banyak dari kita mungkin pernah merasakan kekecewaan saat melihat bibit yang ditanam dengan penuh harap justru layu, mengering, atau bahkan tak menunjukkan tanda-tanda kehidupan sama sekali.

Apalagi jika ini terjadi berulang kali, bisa-bisa semangat berkebun pun ikut menguap.

Sebenarnya, kegagalan pertumbuhan bibit bukan sekadar masalah "nasib" atau "kurang hoki".

Ada banyak faktor teknis yang sering luput dari perhatian, mulai dari kesalahan dalam pemilihan benih, teknik penyemaian, hingga perawatan harian.

Bahkan hal-hal kecil seperti cara menyiram atau posisi peletakkan pot juga bisa menjadi penentu hidup-matinya bibit tanaman.

Nah sebelum kita menyalahkan cuaca atau kualitas benih, maka ada baiknya kita menelusuri tentang apa saja penyebab umum yang bisa membuat bibit tanaman bisa gagal tumbuh.


Faktor-Faktor yang Membuat Bibit Tanaman Tak Juga Berkecambah

Pada dasarnya pertumbuhan bibit merupakan proses kompleks yang bisa melibatkan interaksi antara benih, lingkungan, dan perawatan.

Sehingga kita tidak bisa langsung menyimpulkan bahwa kegagalan tanaman tumbuh hanya karena satu faktor semata.

Sebaliknya, ada banyak sekali faktor utama yang sering menjadi biang keladi dari kegagalan pertumbuhan bibit tanaman.


1. Kedalaman Penanaman yang Tidak Tepat

Benih tanaman umumnya akan memiliki "aturan" khusus tentang kedalaman ideal untuk bisa ditanam.

Jika ditanam terlalu dalam, maka benih akan kesulitan menembus tanah untuk bisa mencapai sinar matahari.

Sebaliknya jika ditanam terlalu dangkal, maka bagian akar tidak bisa berkembang optimal dan benih mudah cenderung mudah terpapar oleh udara kering.

Oleh karena itu, sebelum kita menanam jenis bibit tertentu, sebaiknya kita pelajari kebutuhan spesifik jenis tanaman.

Umumnya kedalaman tanam ideal yaitu sekitar 2-3 kali dari diameter benih. Agar lebih mudah, kita bisa menggunakan pinset atau alat bantu untuk menanam benih yang berukuran kecil.


2. Kelebihan atau Kekurangan Air

Proses penyiraman boleh dibilang merupakan bagian seni dalam berkebun. Terlalu banyak air tentu bisa membuat media tanam menjadi lebih lembab, dan hal ini dapat memicu pembusukan akar dan membatasi pertumbuhan jamur.

Sementara itu jika kekurangan air, maka benih bisa mengalami dehidrasi dan gagal berkecambah.

Nah adapun solusi yang bisa diterapkan yaitu bisa dengan menyiram bibit yang baru ditanam menggunakan sprayer agar basah secara merata, tanpa menghasilkan adanya genangan.

Selain itu, kita juga harus memastikan media tanam yang dipakai tetap lembab (tidak basah) dan memiliki drainase yang baik.


3. Kualitas Media Tanam Buruk

Tanah yang padat, miskin nutrisi, atau terkontaminasi pestisida seringkali bisa menjadi salah satu penghambat pertumbuhan tanaman.

Bahkan beberapa jenis benih tertentu juga sangat sensitif terhadap pH tanah yang tidak sesuai.

Nah agar media tanam dapat sesuai, maka kita bisa mencampurkan tanah dengan kompos atau sekam bakar untuk meningkatkan aerasi. 

Jangan lupa juga untuk mengecek pH tanah menggunakan kertas lakmus agar pas dan sesuaikan dengan kebutuhan tanaman.


4. Suhu Lingkungan Tidak Ideal

Benih yang baru ditanam tentu memerlukan suhu ideal tertentu untuk memicu proses perkecambahan.

Suhu yang terlalu dingin atau panas yang ekstrem (misalnya di atas 35°C) dapat membunuh embrio dalam benih.

Adapun suhu ideal untuk pertumbuhan bibit yang baik ada dikisaran 22-28°C. Nah untuk mendapatkan suhu tersebut, kita bisa menyimpan pot atau tray semai di area dengan suhu stabil.

Bila perlu kita bisa menggunakan sungkup plastik atau kain paranet untuk mengontrol suhu mikro.


5. Serangan Hama dan Penyakit

Semut, ulat, atau jamur patogen seringkali mengincar benih yang baru ditanam. Tanpa adanya perlindungan, maka benih sangat rawan untuk dimakan atau terinfeksi sebelum sempat tumbuh dengan sempurna.

Nah untuk mengatasi hal ini agar tidak terjadi, kita bisa melakukan perendaman benih dalam air hangat atau larutan bawang putih sebelum ditanam untuk mencegah dirusak hama.

Bila perlu, kita juga bisa menyemprotkan pestisida alami seperti neem oil, pada proses penanaman berlangsung.


6. Benih Kedaluwarsa atau Rusak

Perlu diketahui bahwa benih juga memiliki masa dormansi atau masa kadaluarsa.

Penyimpanan yang dilakukan secara sembarangan, misalnya di tempat yang lembab atau terkena sinar matahari langsung seringkali bisa mengurangi viabilitasnya, dan tidak jarang membuat bibit menjadi rusak serta tidak layak dipakai.

Solusinya kita bisa membeli jenis benih tertentu dari penjual yang sudah terpercaya dan perhatikan tanggal kedaluwarsa dari benih.

Selain itu, sebelum dipakai ada baiknya kita simpan benih dalam wadah yang kedap udara di suhu ruangan, agar kualitas benih tidak rusak.


7. Kurang Sinar Matahari atau Pencahayaan

Meski benih awal tak membutuhkan cahaya berlebihan, namun kecambah yang baru muncul sangat bergantung pada fotosintesis. 

Oleh karena itu, jika kurang mendapat sinar matahari, maka proses pertumbuhan kecambah mungkin akan terhambat dan tanaman juga bisa tumbuh kurus dan pucat (etiolasi).

Nah agar hal ini tidak terjadi, kita bisa menaruh bibit di area yang mendapat sinar matahari pagi minimal 4-6 jam sehari. Jika di area indoor gardening, kita bisa menggunakan lampu grow light dengan spektrum biru dan merah.


Penutup

Membesarkan bibit tanaman bisa diibaratkan seperti halnya merawat bayi yang baru lahir.

Tentu dibutuhkan kesabaran, ketelitian, serta pemahaman dalam menjaga dan merawatnya agar bisa menghasilkan tanaman yang baik.

Setiap kegagalan sebenarnya merupakan feedback yang berharga untuk memperbaiki teknik berkebun kita.

Dengan mengenali faktor-faktor di atas, setidaknya kita bisa mengurangi resiko kehilangan bibit kesayangan.

Ingatlah bahwa tak ada tukang kebun yang langsung ahli tanpa melalui fase trial and error. Jadi jangan gampang menyerah, dan semoga bibit-bibit yang ditanam bisa tumbuh subur menghiasi kebun impian kita.

Post a Comment

Silahkan tuliskan pesan pada kolom komentar yang telah disediakan dibagian bawah.

Previous Post Next Post

Contact Form